Senin, 31 Januari 2011

Analisis Bangunan dengan Metode Kritik Depiktif

Definisi Kritik Depiktif :

Kritik Depiktif yaitu : metode kritik dalam arsitektur yang cenderung tidak dipandang sebagai sebuah bentuk kritik, karena ia tidak didasarkan pada pernyataan baik atau buruk sebuah bangunan. Sebagaimana tradisi dalam kritik kesenian yang lain, metode ini menyatakan apa yang sesungguhnya ada dan terjadi disana.


Plaza Senayan




Plaza Senayan adalah kelas atas pusat perbelanjaan yang terletak di Jakarta Pusat , Indonesia . Mal hanya beberapa menit dengan mobil dari Semanggi daerah. Mal terkenal di antara komunitas kelas atas di Jakarta, dan menawarkan beragam toko-toko high-end dan layanan seperti barang bermerek dan makanan gourmet.
Sejauh anak-anak pergi, mal ini saat ini salah satu tempat paling populer untuk melihat dan dilihat di Jakarta. Ini benar-benar cerminan dari budaya mal Jakarta, di mana hip anak muda dan fashionista sama berkumpul di pusat perbelanjaan untuk hang outall ini juga populer di kalangan komunitas ekspatriat Jakarta, karena fasilitas yang sangat baik dan kedekatan dengan pusat kota.




Plaza Senayan adalah pusat perbelanjaan berlantai tiga dengan dua department store terinterkoneksi pada dua sisi, Metro Department Store di sebelah kanan dan Sogo Department Store di sebelah kiri. Kedua department store empat dan lima lantai bangunan dengan basement. Plaza Senayan juga rumah bagi kedua bangsa asing terbesar adalah toko buku, Buku Kinokuniya. Saat ini, toko buku asing terbesar di Indonesia Times Bookstore di Lippo Village (Lippo Karawaci) Jakarta Barat.




Rumah-rumah lantai dasar berbagai butik-butik perancang sementara lantai kedua adalah didedikasikan untuk pakaian santai dan lantai tiga untuk makanan dan hiburan. Salah satu makanan paling populer pengadilan di CBD area di-host di sini. Singapura terkenal The Crystal Jade Restaurant baru-baru ini membuka's andalannya outlet Indonesia di mal. Berdekatan ke mal ini merupakan cerita parkir garasi-lima memasok lebih dari 3.500 parkir spasi. Ada juga beberapa toko di tanah, keempat dan kelima lantai bangunan. Sebuah toko furnitur terletak di lantai dasar, yang telah direnovasi Plaza baru Senayan XXI cineplex dan restoran di lantai lima sementara gang bowling ada di lantai tiga. Sinepleks baru saja ditingkatkan dengan 10 studio, 8 studio standar dan 2 studio premier dengan interior baru.

Analisis Bangunan dengan Metode Kritik Deskriptif.

Dibanding metode kritik lain descriptive criticism tampak lebih nyata(factual)
v Deskriptif mencatat fakta-fakta pengalaman seseorang terhadap bangunan atau kota
v Lebih bertujuan pada kenyataan bahwa jika kita tahu apa yang sesungguhnya suatu kejadian dan proses kejadiannya maka kita dapat lebih memahami makna bangunan.
v Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami bangunan melalui berbagai unsur bentuk yang ditampilkannya
v Tidak dipandang sebagai bentuk to judge atau to interprete. Tetapi sekadar metode untuk melihat bangunan sebagaimana apa adanya dan apa yang terjadi di dalamnya.

Jenis Metode Kritik Deskriptif
Depictive Criticism (Gambaran bangunan)
– Static (Secara Grafis)
Depictive criticism dalam aspek static memfokuskan perhatian pada elemen-elemen bentuk (form), bahan (materials) dan permukaan (texture).
– Dynamic (Secara Verbal)
Tidak seperti aspek statis, aspek dinamis depictive mencoba melihat bagaimana bangunan digunakan bukan dari apa bangunan di buat.
Aspek dinamis mengkritisi bangunan melalui : Bagaimana manusia bergerak melalui ruang-ruang sebuah bangunan? Apa yang terjadi disana? Pengalaman apa yang telah dihasilkan dari sebuah lingkungan fisik?
– Process (Secara Prosedural)
Merupakan satu bentuk depictive criticism yang menginformasikan kepada kita tentang proses bagaimana sebab-sebab lingkungan fisik terjadi seperti itu.
• Biographical Criticism (Riwayat Hidup)
• Contextual Criticism ( Persitiwa)


Wisma BNI 46




Kemajuan-kemajuan dalam bidang teknologi bangunan, ditambah dengan penemuan-penemuan dalam ilmu konstruksi dan struktur, sering menghasilkan bentuk-bentuk struktur yang cantik yang sangat mengagumkan. Biasanya unsur estetika sebuah bangunan muncul dari sosok, olahan tampak atau elemen bangunan, namun sekarang jika sebuah bangunan menerapkan struktur cantik, maka struktur tersebut dengan sendirinya sudah merupakan elemen estetika yang tampil secara dominan di dalam wajah bangunan. Suatu struktur cantik dalam skala besar bisa dilihat pada gedung bertingkat tinggi. Banyak gedung bertingkat tinggi yang menggunakan struktur bangunan menjadi sebuah elemen estetika. Contohnya, sekarang banyak kita jumpai bangunan-bangunan yang melakukan rias wajahnya dengan pemanfatan konstruksi cadar, yaitu elemen-elemen tampak bangunan yang berupa sunscreen/tabir matahari, atau konstruksi ringan penutup wajah bangunan, dan bisa disebut juga panil-panil luar yang menyelimuti badan bangunan yang bersangkutan.








Konstruksi-konstruksi tabir matahari atau sejenisnya , seringkali dirancang menjadi bagian dari tampak bangunan, dan adakalanya pula konstruksi tabir mathari ini sekaligus dipasang pada seluruh wajah bangunan yang bersangkutan sehingga menjadi eleman tampak yang sangat dominan. Sebagai contoh, Gedung Wisma BNI 46 Jakarta, bagian atas gedung ini memakai cadar berupa dinding kaca, sedangkan bagian bawahnya memakai cadar berupa jalur-jalur aluminium berbentuk bidang lengkung yang menutupi pembukaan-pembukaan jendelanya. Mungkin cadar ini dimanfaatkan sebagi elemen security bagi ruangan dalam yang berada dibaliknya, selain pemanfaatanya sebagai cadar terhadap sinar matahari yang berlebihan yang masuk ke dalam ruang interior tersebut.





Gedung Wisma BNI 46 ini adalah bangunan bertingkat tinggi, merupakan pencakar langit yang terlihat anggun dan kokoh dengan tinggi 250 m (hingga atap) berada di kompleks kota BNI, Jakarta Pusat. Menara perkantoran yang menjulang tinggi ini dirancang oleh Zeidler Roberts Patnership. Untuk menampilkan ekspresi gedung Wima 46 ini, sang arsitek mengambil konsep dari logo BNI itu sendiri yaitu sebuah perahu yang menantang ombak di lautan dan teryata dari ide itulah tercipta bentuk bangunan yang mencengangkan di Jakarta. Layar perahu dalam logo tersebut ditransformasikan menjadi bangunan menara yang mempesona. Bagian dasarnya diapit oleh dinding raksasa yang melengkung berupa cadar jalur-jalur alauminium, sedangkan bagian dalamnya berlapis kaca menerus menjulang menggapai langit.